1 Mar 2017

Pada Saat Rangga Memulai Bisnisnya

(The lifecycle of your business)

Pagi itu, saya nyetir sendiri ke kantor diiringi Whitney Houston yang menyanyikan "One Moment in Time", salah satu lagu favorit saya.
Dan berderinglah handphone saya , ternyata Rangga, seorang pembaca saya, menelpon dari Sumatera.
Rangga kebetulan termasuk cerdas, dan sangat bermimpi untuk menjadi pengusaha sukses.
Minggirlah saya parkir dulu dan ngobrol sama Rangga.

"Mas Pam, saya sedang memulai bisnis saya. Saya mau membuat komplek perumahan di daerah saya dan saya akan jual ke penduduk sekitar. Saya sudah mendapatkan kepercayaan dari beberapa kenalan saya, baik itu betupa tanah, sertifikat, bahkan penggunaan kantor".
"Sekarang saya memerlukan dana operasional untuk 6 bulan ke depan sebesar sekian (dia sebutkan jumlahnya?). Menurut mas Pam sekarang aku harus bagaimana?"

Pertama, saya ingin memuji Rangga yang mempunyai mimpi besar dan bekerja keras untuk mencapai mimpinya.
Saya tahu perjuangannya akan berat, tapi saya yakin suatu saat nanti Rangga akan mencapai mimpinya.

Sekarang kita analisa di mana problem Rangga?
1) Rangga membutuhkan investasi
2) Rangga perlu mendekati perorangan atau institusi yang bisa  berinvestasi untuk bisnisnya
3) Rangga perlu melakukan business planning (bukan hanya 6 bulan ke depan), tetapi juga mungkin 2-3 tahun ke depan.

Nah ... poin 1 dan poin 2 biasanya sangat jelas, dan semua orang yang memulai bisnis sudah tahu hal itu.
(Ya iyalah, gak ada modal bisnisnya gak akan jalan).
Thay's why they will spend a lot of time solving problem 2 and 3.
Masalahnya ada yang seperti Rangga, yang hanya memikirkan bisnisnya untuk 6 bulan ke depan.
Nah ini bahaya sekali, karena 6 bulan kemudian saat dana operational kita habis, kita akan kebingungan lagi mencari dana, pada saat dia harus fokus pada membesarkan bisnisnya. Masalah ini lah yang sering saya amati terjadi pada beberapa orang yang memulai bisnisnya.
Akibatnya bisnisnya tidak pernah berkembang karena sang pemula yang terus menerus berusaha mencari dana (investasi) padahal seharusnya fokus di setiap phase bisnis adalah berbeda.
Dan kalau kita tidak fokus pada apa yang harus dilakukan pada setiap phase bisnis, maka resiko kegagalan akan terjadi.
Itulah mengapa secara statistik, banyak sekali bisnis baru yang layu sebelum berkembang, gagal pada sebelum 2 tahun keberadaaanya.

Lalu sebenarnya apa saja sih phase phase dalam perkembangan sebuah bisnis itu?

1. PHASE 1: START-UP
Ini adalah masa awal sebuah bisnis. Di sini fokus anda adalah:
- mencari ide bisnis
- mencari investasi,
- mulai menjual product anda

2. PHASE 2: GROWTH
Di sini anda mulai berhasil menjual product anda ke customer-customer pertama anda.
Make sure you deliver well your product to them. Mereka akan menyebarkan berita kepada teman-temannya.
Di phase ini fokus anda adalah:
- menjual product anda
- menyampaikan product anda ke customer anda dengan pelayanan maksimal
- menambah jumlah customer

Basically here your focus is sell, deliver, sell, deliver ...etc
Itulah kenapa di phase 2 anda sudah tidak memikirkan masalah modal lagi. Kalau di sini anda masih mikirin dana, anda tidak akan pernah focus pada selling. Kapan bisnisnya mau berkembang?

3. Phase 3: MATURITY
Di phase ini bisnis anda sudah berkembag dan pelanggan sudah banyak yang membeli. Di sini focus anda adalah ...
- Deliver your products to your customers
- Mengurangi pengeluaran anda
- Memaksimalkan keuntungan (profit) yang anda dapatkan.

4. PHASE 4: DECLINE
Nah ini nih yang bahaya, sayangnya sehebat apapun bisnis anda atau product anda, mau tidak mau, cepat atau lambat, penjualan anda dari product ini akan menurun.
Nah, sebelum sampai di phase ini, anda harus berfokus pada
- pengembangan product baru
- mencari segmen pasar yang baru
- mencari sumber pendapatan baru

Agar sebuah bisnis  berjalan sukses secara jangka panjang, maka kita harus berfokus pada aktifitas aktifitas yang berbeda-beda di setiap phase tersebut.
Itulah kekeliruan yang seringkali dilakukan oleh para pemula.
Tidak berfokus pada aktivitas yang tepat di phase yang tepat.

Ok, sekarang kita kembali ke Rangga, apa yang harus dilakukan Rangga saat mencari Cinta (eh... Dana).

Kita lihat satu persatu.

1. Bikin Business Plan yang mendetail

Rangga harus memulai membuat business plan. Plan ini yang akan ditunjukkan kepada investornya, baik itu perorangan maupun institusi. Mereka hanya akan memberikan investasi kepada mereka yang percaya mampu menjalankan bisnis dan mendatangkan keuntungan.
Show your knowledge.
Show your skills.
Show that they can trust you to run your business.
Convince them!
Jadi anda harus  membuat bisnis plan yang lengkap:
- productnya apa
- customer segment anda siapa
- siapa competitor anda
- projection (revenue, cost, profit) for  the next 2-3 years
- .....etc


2. Berfikir realistis.
It is great to have a dream. The bigger the better. Tetapi pada saat anda mau mengimplementasikan, anda tetap harus realistis.
Investor anda hanya ingin melepaskan dananya pada mereka yang benar benar mampu mengimplementasikan, dan bukan hanya mampu memimpikan idenya.

3. Menyiapkan presentasi yang keren.
Anda harus meyakinkan mereka.
Seorang penyanyi yang maju ke kompetisi menyanyi ( Indonesian Idole, The Voice atau Kontes Dangdut) harus mampu meyakinkan dewan jury bahwa mereka memang yang terbaik dan  berhak menjadi juara.
Mereka akan memilih lagu dan berlatih sekian kali untuk menyiapkan penampilan mereka.
It is the same for you. Siapkan materinya. Siapkan presentasinya.
Dan majulah dengan penuh percaya diri.

4. Bermuka tebal
Siap-siap. Beberapa orang mungkin menyukai ide anda. Beberapa orang akan tidak menyukai dan menambahkan bonus (cibiran, celaan, ejekan, hinaan).
Siap-siaplah dengan itu. Semuanya itu normal..Tidak ada ceritanya anda bertemu investor pertama kali dan langsung dia menggelontotkan dana jutaan rupiah ke anda. Anda harus gagal dulu dan gagal dulu sebelum akhirnya akan ada investor yang benar benar tertarik.

5. Pantang menyerah
Setelah anda mendapatkan investasi, anda harus menjalankan bisnis anda.
Lagi-lagi di sini akan banyak hambatan yang akan ada...
- sulit mencari karyawan
- belum dipercaya supplier, partner
- customer belum datang atau belum membeli
Bisnis di design agar hanya orang orang yang pantang menyerah yang akan berhasil.
Kuatkan hati. Tergarkan hati.
Kuatkan tekat.
Hambatan itu adalah langkah awal sebelum mencapai keberhasilan.
Bersiap-siaplah ...

Ok, selamat mencoba.

Sumber: Pambudi Sunarsihanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar