Brutu Kalkun

Suatu hari, saat hari thanksgiving di Kanada..
Seperti biasanya, thanksgiving identik dengan olahan masakan kalkun utuh panggang.

Sepasang suami-istri yg br aja mnikah sedang mempersiapkan thanksgiving pertamanya.
Sang istri memanggang kalkun dengan memasukkannya ke oven sementara sang suami menunggu dengan sabar di meja makan.

Saat kalkun tersebut dihidangkan di atas meja, sang suami terkejut, dan mulailah percakapan berikut:

Suami (S) :"Kenapa ekor (brutu) kalkun ini dipotong?"

Istri (I) : "di keluarga km ga d potong? Aku ga tau, ini tradisi keluarga. keluarga ku udh lama melakukannya (memotong ekor kalkun)"

S : "Bisa ga km tanyain k mamamu? Aku suka bgt brutu kalkun"

I : (telp mamanya), "Hi ma, happy thanksgiving ya.. ma, aku mau tanya dong, knp kita masak kalkun dgn brutu d potong ya?"

Mama : "wah, mama juga ga tau, mama dulu d ajarin nenekmu. Coba tanya nenek"

I: "hi nenek.. aku mau tanya nek, knp kita kl masak kalkun hrs d potong brutunya?"

Nenek (N): "Hah?!! Sampe skrg masih dipotong?!!"

I : "#&$*@???? Mksd nenek? Ini kan tradisi kluarga kita.."

N : "Jd bener masih dipotong??"

I : "iya nek, emang knp? Aku d ajarin mama hrs d potong"

N : "duh.. jd gini.. dulu itu, oven nenek kecil, jd kl brutunya ga d potong, kalkunnya ga muat masuk ke ovennya. Oven mu skrg kan udh lbh besar.. 😅😅"

======
Mgkn crita itu menggambarkan kondisi kita skrg.. Dunia sudah jauh berubah dan akan terus berubah. Tapi paradigma kita masih sama, cara lama masih kita pakai sampai skrg, pola pikir usang pun masih kita pelihara.
Kita bermalas2an untuk bertanya dan belajar.
Kita bermegah diri dalam kebodohan yg justru menenggelamkan kita.

"We cannot solve our problems with the same thinking we used when we created them." - Albert Einstein