1. Cause and Effect
Ketika anda dihadapkan pada kondisi sehari-hari, kegiatan rutinitas anda, pekerjaan anda, keluarga anda, ada banyak hal yang terjadi pada diri anda dan lingkungan anda. Bagaimana anda menyikapi kondisi tersebut, menjadi hal yang positif atau malah menjadi hal yang negatif sangat tergantung pada diri anda sendiri.
Tipe manusia digolongkan dalam sikap mereka menghadapi kondisi di sekitarnya dibagi menjadi 2, tipe Cause dan tipe Effect.
Orang-orang dengan tipe cause akan selalu berusaha untuk mencari solusi dari setiap kondisi yang ia hadapi. Sedangkan sebaliknya, orang effect selalu menjadi dampak dari kondisi yang ia hadapi.
Orang-orang dengan tipe cause akan selalu berusaha untuk mencari solusi dari setiap kondisi yang ia hadapi. Sedangkan sebaliknya, orang effect selalu menjadi dampak dari kondisi yang ia hadapi.
Reruntuhan di jalan
Tono dan Badu adalah kurir dari perusahaan jasa pengiriman. Keduanya bekerja segiat mungkin yang mereka bisa agar mereka dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan mereka.
Tono dan Badu adalah kurir dari perusahaan jasa pengiriman. Keduanya bekerja segiat mungkin yang mereka bisa agar mereka dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan mereka.
Ketika tiba saatnya mereka menempuh rute yang sama, Badu berangkat terlebih dahulu sekitar 30 menit sebelum Tono. Mereka berdua memutuskan untuk berjalan kaki karena alamat tujuan mereka dekat. Badu melangkahkan kakinya dengan riang. Di tengah perjalanan, ternyata ada bukit yang longsor dan menutupi jalan di depannya, longsoran itu setinggi Badu. Dengan enggan Badu terpaksa menghentikan langkahnya dan berpikir apa yang harus ia lakukan. Akhirnya ia memutuskan akan menunggu bantuan untuk menyingkirkan batu-batu tersebut. 30 menit kemudian Tono datang. Ia melihat Badu sedang duduk di bawah pohon yang rindang dan ia juga melihat longsoran batu yang menghadang jalan. Tono bertanya pada Badu “ Hei Du, kamu ngapain di situ?”. Badu dengan keheranan menjawab “ Memang kamu ga lihat ya ada rintangan besar menghadang kita? Ga ada jalan lain pula. Saya sedang menunggu bantuan untuk mengangkat batu-batu ini. Dan sepertinya kalau cuma berdua kita ga akan sanggup nih. Apa kamu mau berteduh bersamaku dan menunggu orang-orang lainnya. Sekitar 10 orang mungkin.”
Mendengar cerita Badu, Tono melihat sekelilingnya. Benar, tidak ada jalan lain yang bisa dilalui, tebing terlalu curam. Kemudian ia melihat longsoran batu tersebut, yang nampaknya memang cukup tinggi. Kemudian ia berpikir, “rintangan ini memang cukup besar dan tidak ada jalan lainnya. Apa yang bisa saya lakukan ya?”. Ia kembali melihat longsoran tersebut dan setahap kemudian ia mulai berjalan menaikinya. Terus dan terus dan terus, sampai akhirnya ia sampai di seberang longsoran tersebut. Sesampainya di seberang, ia meneriakkan sesuatu kepada Badu temannya “ Badu, kamu kan tadi lihat aku berhasil memanjat longsoran. Sekarang aku sudah sampai di seberang longsoran itu dan bisa melanjutkan perjalanan. Ayo, lakukan hal yang sama biar kita bisa berjalan bareng mengantar paket kita.” Badu menjawab “ Tidak agh, aku masih merasa kalau longsoran itu terlalu curam. Aku tetap mau menunggu orang lain saja memindahkan batu-batu longsoran ini.”
Akhir dari cerita, Tono berhasil menyampaikan paketnya jauh lebih cepat dari Badu. Sedangkan Badu masih berkutat di jalan yang tertutup itu.
Akhir dari cerita, Tono berhasil menyampaikan paketnya jauh lebih cepat dari Badu. Sedangkan Badu masih berkutat di jalan yang tertutup itu.
Orang yang Cause akan selalu melihat peluang-peluang yang ada, sedangkan orang effect hanya akan berdiam diri dan menjadi dampak dari kondisi yang trjadi.
Hal ini berlaku juga dengan pikiran anda. Apa yang anda anggap benar menurut peta anda, itu hanyalah kondisi yang anda ciptakan sendiri, melalui pengalaman-pengalaman anda, melalui apa yang telah anda lalui selama ini. Dan anda bisa di bilang merespon pada peta anda dan bukan pada kondisi sesungguhnya.
Peta anda ini, dapat dirubah sedemikian mudahnya daripada harus merubah kondisi sesungguhnya.
Pertengkaran Atasan dan Bawahan
Pada suatu pekerjaan Overhaule, seorang Superintendent Maintenance berdebat dengan anak buahnya Team Leader Maintenance. Mereka berdebat tentang apakah satu suku cadang (part) perlu diganti atau cukup diperbaiki.
2. The MAP is not the Territory
(Peta pikiran bukanlah kondisi sesungguhnya)
Apakah anda punya sebuah peta di rumah? Atau di mobil? Kalau iya, lihatlah peta itu dengan seksama...perhatikan salah satu daerah/wilayah...Apakah peta itu keadaan sebenarnya? Apakah yang anda lihat di peta tersebut merupakan kondisi sesungguhnya? Tentu bukan..Itu hanya kondisi di peta anda. Kondisi sesungguhnya tentu berbeda.Hal ini berlaku juga dengan pikiran anda. Apa yang anda anggap benar menurut peta anda, itu hanyalah kondisi yang anda ciptakan sendiri, melalui pengalaman-pengalaman anda, melalui apa yang telah anda lalui selama ini. Dan anda bisa di bilang merespon pada peta anda dan bukan pada kondisi sesungguhnya.
Peta anda ini, dapat dirubah sedemikian mudahnya daripada harus merubah kondisi sesungguhnya.
Pertengkaran Atasan dan Bawahan
Pada suatu pekerjaan Overhaule, seorang Superintendent Maintenance berdebat dengan anak buahnya Team Leader Maintenance. Mereka berdebat tentang apakah satu suku cadang (part) perlu diganti atau cukup diperbaiki.
Sang Superintendent ngotot bahwa suku cadang tersebut tidak perlu diganti dengan yang baru, cukup diperbaiki saja. Alasannya adalah bahwa suku cadang tersebut masih cukup bagus dan proses perbaikannya jauh lebih murah dibandingkan dengan penggantian baru.
Team Leader punya alasan yang kuat mengapa dia ngotot suku cadang tersebut harus diganti. Menurut pengalaman dia, dari kondisi fisik yang dia lihat, apabila suku cadang tersebut tidak diganti akan menimbulkan potensi breakdown maintenance di masa depan.
Mana diantara mereka berdua yang benar? Apakah Superintendent ataukah Team Leader? Mereka berdua memiliki Peta yang berbeda dari suatu kondisi (suku cadang) yang sama.
Pemahaman tentang Peta yang Berbeda akan membantu kedua tokoh diatas untuk tidak terlibat dalam pertengkaran. Kedua belah pihak sadar bahwa masing2 mempunyai Peta yang berbeda terhadap suku cadang tersebut. Sehingga yang terjadi bukan berdebat untuk memaksakan Petanya diterima oleh pihak lain, namun mendengarkan Peta orang lain dan mengevaluasi Peta siapa yang lebih akurat pada saat itu untuk dipakai untuk membuat keputusan.
3. Perception is Projection
(Persepsi adalah proyeksi)
No man ever looks at the world with pristine eyes. He sees it edited by a definite set of customs and institutions and ways of thinking.”. Ruth BenedictWarna Kacamata Rayben
Masih ingat tren kacamata rayben ditahun 80an, salah satu fashion tool yang sangat populer di tahun-tahun tersebut.
Anak-anak remaja saat itu, kalau bisa memiliki kacamata Rayben (kebanyakan yang palsu) dan menaruhnya diatas hidungnya saat mengendarai Honda Astrea Star, wah…rasanya seperti orang paling ganteng di dunia.
Rayben menyediakan bermacam warna untuk kacamata sun glassesnya ini. Warna sedikit kebiruan, kecoklatan atau sedikit ungu kehijauan menjadi favorite pada saat itu. Saat kita memakai Rayben warna biru, maka apapun yang kita lihat akan berwarna kebiruan juga.
Ganti kendaraan
Adakah anda akhir-akhir ini baru saja ganti kendaraan atau mau ganti kendaraan? Apa yang terjadi dengan “penglihatan” Anda terhadap kendaraan sejenis dengan yang Anda beli atau mau beli? Yuup....di jalan raya kendaraan jenis tersebut kelihatan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya.
Ganti kendaraan
Adakah anda akhir-akhir ini baru saja ganti kendaraan atau mau ganti kendaraan? Apa yang terjadi dengan “penglihatan” Anda terhadap kendaraan sejenis dengan yang Anda beli atau mau beli? Yuup....di jalan raya kendaraan jenis tersebut kelihatan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya.
Pernah kah anda perhatikan sebelumnya? Fenomena yang sama selalu terjadi ketika anda memfokuskan pikiran kita terhadap sesuatu hal. Jadi apa yang sebenarnya terjadi dengan diri anda? Keinginan anda memberikan sinyal ke panca indera anda untuk lebih memperhatikan benda/objek tersebut. Satu hal yang sebelumnya tidak terprogram dalam pikiran.
Apa yang kita proyeksikan (inginkan) adalah apa yang terprogram didalam pikiran kita. Seperti contoh cerita Kacamata Rayben diatas, warna yang akan kita lihat diluar tergantung warna Kacamata Rayben yang kita pakai.
4. There are NO unresourceful people, only unresourceful state.
( Tidak ada orang yang tidak berguna, hanya ada state yang tidak berguna)
Semua orang pasti mempunyai tujuan hidup. Setiap orang akan tahu kalau ia melangkahkan kaki, maka kakinya akan melangkah ke tujuan akhir yang ia ingini.
Seperti apa yang telah kita pelajari, bahwa perilaku kita di tentukan oleh state kita. state di bentuk oleh informasi-informasi yang kita tangkap, disaring dengan filter yang kita punya diantaranya adalah belief.
Dengan acuan seperti itu, ketika kita melihat seseorang melakukan sesuatu yang kita anggap tidak berguna, yang tidak memberikan nilai tambah untuk orang tersebut atau lingkungan sekitarnya atau malah membuat masalah semakin rumit jangan langsung membuat keputusan bahwa orang tersebut tidak berguna. Kita bisa menyelami lebih dalam state dari orang tersebut. Apa yang men-drive orang tersebut melakukan hal-hal itu. Apa yang bisa kita lakukan untuk membuatnya menemukan state yang lebih baik.
Hal ini tentu berlaku untuk diri kita sendiri juga. Jika kita mau berubah menjadi lebih baik, maka mulailah menempatkan diri anda ke dalam state yang berguna.
Apa yang anda lakukan jika tugas yang anda kerjakan tidak berhasil sesuai dengan apa yang anda harapkan? Anda akan butuh 1-2 hari untuk menangisi dan menyesali hal tersebut? Anda akan menyalahkan orang lain yang menyebabkan tugas anda tidak berhasil, atau anda akan belajar dari kesalahan anda dan membuat tugas berikutnya dengan penuh perhitungan dan pengetahuan yang lebih dari yang anda dapat di tugas pertama?
5. There is no failure, only Feedback
(Tidak ada kegagalan yang ada hanyalah umpan balik)
“I have not failed. I’ve just found 10,000 ways that don’t work”. Thomas Alva EdisonApa yang anda lakukan jika tugas yang anda kerjakan tidak berhasil sesuai dengan apa yang anda harapkan? Anda akan butuh 1-2 hari untuk menangisi dan menyesali hal tersebut? Anda akan menyalahkan orang lain yang menyebabkan tugas anda tidak berhasil, atau anda akan belajar dari kesalahan anda dan membuat tugas berikutnya dengan penuh perhitungan dan pengetahuan yang lebih dari yang anda dapat di tugas pertama?
Thomas Alpha Edison pernah berkata : “I have never failed, I was just simply discovered 10,000 ideas that do not work”.
Ia berhasil menemukan bohlam lampu setelah melalui 10.000 percobaan sebelumnya. Itu bukanlah kegagalan, itu hanya feedback. Dengan melalui 12.000 percobaan sebelumnya, Thomas Alpha Edison belajar untuk menggunakan cara lain, jalan lain menuju sukses.
Kalau memang apa yang anda kerjakan tidak berjalan sebagaimana mestinya, itu bukan kegagalan. Anda telah mendapatkan hasil hanya saja berbeda dari apa yang telah anda rencanakan sebelumnya.
Ketika seseorang memberikan feedback untuk anda maka dengarlah, orang lain dapat melihat hal-hal yang tidak kita sadari sebelumnya. Jika memang feedback yang ia berikan dapat membuat anda lebih baik dari sebelumnya maka ikuti. Jika tidak, tidak akan ada yang akan memaksa anda.
Ketika seseorang memberikan feedback untuk anda maka dengarlah, orang lain dapat melihat hal-hal yang tidak kita sadari sebelumnya. Jika memang feedback yang ia berikan dapat membuat anda lebih baik dari sebelumnya maka ikuti. Jika tidak, tidak akan ada yang akan memaksa anda.
6. The Meaning of your Communication is the Response you get
(Arti dari komunikasi kita adalah dari respon yang kita dapat)
“If you get slapped, try anything else.". NLP Saying
Pernahkah terjadi hal seperti ini pada anda. Anda sedang berbicara dengan rekan-rekan tentang suatu pekerjaan yang anda akan kerjakan bersama. Anda menjelaskan semuanya dengan sejelas-jelasnya dengan harapan rekan-rekan anda mengerti. Bahkan di akhir pembicaraan Anda menanyakan kalau-kalau ada yang belum dimengerti, semua mengangguk tanda mengerti. Kemudian Anda kembali mengerjakan bagian anda dan merekapun juga mengerjakan bagiannya masing-masing. Setelah waktu berlalu, ternyata apa yang dikerjakan oleh mereka sama sekali berbeda dengan yang apa yang telah anda jelaskan.
Sama juga halnya ketika saat anda berbicara dengan pasangan Anda (istri, suami atau pacar), Anda mendapati bahwa response mereka jauh sangat berbeda seperti yang anda jabarkan.
Pernahkah terjadi hal seperti ini pada anda. Anda sedang berbicara dengan rekan-rekan tentang suatu pekerjaan yang anda akan kerjakan bersama. Anda menjelaskan semuanya dengan sejelas-jelasnya dengan harapan rekan-rekan anda mengerti. Bahkan di akhir pembicaraan Anda menanyakan kalau-kalau ada yang belum dimengerti, semua mengangguk tanda mengerti. Kemudian Anda kembali mengerjakan bagian anda dan merekapun juga mengerjakan bagiannya masing-masing. Setelah waktu berlalu, ternyata apa yang dikerjakan oleh mereka sama sekali berbeda dengan yang apa yang telah anda jelaskan.
Sama juga halnya ketika saat anda berbicara dengan pasangan Anda (istri, suami atau pacar), Anda mendapati bahwa response mereka jauh sangat berbeda seperti yang anda jabarkan.
Response sebagai parameter Seperti yang belief yang telah kita pelajari sebelumnya, setiap orang memiliki peta/program yang berbeda dalam menanggapi peristiwa dari luar. Demikian juga mereka pada saat berkomunikasi dengan kita, mereka menggunakan peta yang berbeda dengan peta kita dalam menterjemahkan apa yang kita katakan. Sangat mungkin sekali kita bicara tentang A, namun yang tertangkap adalah B. Sebaliknya saat kita bicara tentang B yang tertangkap malah A .
Apa yang bisa kita lakukan? Menyalahkan mereka? it’s their fault they didn’t get it. But then they didn’t get it, you didn’t get it, nobody got anything
Salah mereka kalau tidak mengerti. Tapi kalau mereka tidak mengerti, pekerjaan tidak selesai. Kalau pekerjaan tidak selesai, kerjaan kita juga jadi tidak selesai dan akhirnya semua menjadi terbengkalai. !
Salah mereka kalau tidak mengerti. Tapi kalau mereka tidak mengerti, pekerjaan tidak selesai. Kalau pekerjaan tidak selesai, kerjaan kita juga jadi tidak selesai dan akhirnya semua menjadi terbengkalai. !
Kalau kita tidak ingin berakhir seperti diatas, satu-satunya cara untuk mengukur apakah cara kita berkomunikasi (mohon jangan diterjemahkan komunikasi ini dalam arti sempit berbicara, tetapi juga termasuk negosiasi, mempengaruhi, mimpin meeting, memimpin dll) sudah efektif atau belum adalah melihat response lawan bicara.
Kalau response mereka seperti yang kita inginkan, artinya cara kita berkomunikasi sudah benar. Tapi kalau response mereka tidak seperti yang kita inginkan, tidak perlu kita menyalahkan mereka, namun coba cari cara lain. Kalau tetap tidak berhasil? Cari lagi cara yang lainnya sampai berhasil!. Kita menjadi orang yang bertanggung jawab pada diri kita sendiri dan tidak menyalahkan orang lain atas response yang tidak kita kehendaki
Respon yang kita dapat baik lisan ataupun non lisan, mengindikasikan kepada anda arti yang teman bicara anda dapat dari hasil komunikasi kalian. Anda dapat mempelajari dari pengamatan anda bagaimana orang yang berbeda menterjemahkan informasi yang sampai kepada mereka. Ini akan membantu anda agar merubah cara anda berkomunikasi untuk memastikan teman bicara anda mendapatkan informasi yang anda sampaikan.
Apakah anda tahu, ada berapa ragam suku di Indonesia? Ada berapa macam etnis di dunia? Ada berapa kebudayaan, adat istiadat, aturan-aturan dan lain sebagainya.
7. Respect and Validate the other person model of the world
( Hormati dan yakini model-model orang di dunia )
Pernahkah anda berjalan di suatu tempat, mall misalnya dan anda melihat seseorang dengan dandanan yang menakjubkan berlalu di hadapan anda? Pernahkah anda mendengar teman anda bernyanyi sebegitu kerasnya dengan suara yang menurut anda bisa membuat kucing liar pun lari terbirit-birit? Pernahkah anda merasakan bagaimana kesalnya anda terhadap perilaku teman anda?Apakah anda tahu, ada berapa ragam suku di Indonesia? Ada berapa macam etnis di dunia? Ada berapa kebudayaan, adat istiadat, aturan-aturan dan lain sebagainya.
Kita hidup di dunia ini berdampingan dengan banyak orang lainnya. Yang berasal dari latar belakang berbeda, pemahaman berbeda akan dunianya, peta yang berbeda pula.
Hormatilah perbedaan itu. Bersikaplah lebih fleksibel. Cobalah untuk mengerti, bahwa tidak setiap orang mempunyai peta yang sama dengan anda. Tidak setiap orang itu adalah “anda”
Hormatilah perbedaan itu. Bersikaplah lebih fleksibel. Cobalah untuk mengerti, bahwa tidak setiap orang mempunyai peta yang sama dengan anda. Tidak setiap orang itu adalah “anda”
8. Mind and body are integrated,
(Pikiran dan tubuh anda adalah satu kesatuan)
Saya yakin anda pernah jatuh cinta. Apa yang terjadi ketika anda merasa jatuh cinta? Anda akan selalu tersenyum, bersenandung kecil, mata anda akan berbinar-binar, anda akan melakukan segala sesuatu dengan penuh semangat terutama yang menyangkut si “dia”. Jadi teringat akan lagu yang cukup populer, “Aku mau tidur, kuingat kamu, aku mau makan, kuingat kamu…”
Ketika kita jatuh cinta, kita merasa bahagia. Ketika kita merasa bahagia, otak memerintahkan bibir kita untuk tersenyum, memerintahkan mata kita untuk berbinar-binar, memerintahkan kepada pipi untuk merona merah ketika si dia ada di dekat anda.
Pikiran kita secara langsung memprogram tubuh kita untuk bergerak sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran kita. Itu karena pikiran dan tubuh anda adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi.
Cobalah suatu saat ketika anda merasa senang, tundukkan kepala anda, lesukan tubuh anda, murungkan wajah anda dan sim salabim dalam waktu beberapa menit mood anda akan berubah menjadi tidak bersemangat dan lesu. Begitu pula sebaliknya. Jadi jika suatu saat anda merasa sedih dan ingin bebas dari kesedihan itu, cobalah untuk tegakkan badan anda, tersenyumlah, bacalah cerita-cerita lucu dan anda akan menemukan wajah yang ceria di sisa hari itu.
9. I am in charge of my mind, therefore my result,
( Saya berkuasa atas pikiran saya, dan tentunya hasil yang akan dicapai )
Tiap individu mempunyai sejarah kehidupannya masing-masing. Anda memiliki sejarah/pengalaman anda sendiri dan begitu pula orang lain.
Sepanjang perjalanan itu, anda belajar apa yang akan anda lakukan dan bagaimana caranya, nilai-nilai apa saja yang anda ambil dan percayai dan bagaimana anda menilai sesuatu itu bernilai atau tidak, serta apa yang harus dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya. Ini yang kita sebut dengan pengalaman. Darinya kita harus memilih pilihan-pilihan yang terhampar di depan mata kita untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan. Cara kita memilih tergantung dari pengalaman dan fokus dari pikiran kita, sampai anda mendapatkan pengalaman-pengalaman lain yang dapat membantu anda untuk memilih dengan lebih baik.
Pilihan yang telah anda tentukan, akan membawa diri anda pada hasil yang anda inginkan.
Pilihan yang telah anda tentukan, akan membawa diri anda pada hasil yang anda inginkan.
10. Person with the most Flexibility will control
(Orang yang sukses adalah orang yang paling fleksibel)
Makna dari bersosialisasi adalah “Get along with anyone anywhere”. Dapat beradaptasi dengan mudah dengan siapapun dan kapanpun.
Semakin fleksibel anda dalam berperilaku, semakin anda berkeinginan untuk melakukan “eksperimen” dalam menyesuaikan perilaku anda tergantung dengan siapa anda berbicara, maka semakin banyak alternatif cara yang dapat anda temukan untuk mencapai tujuan anda.
Jika anda melakukan hal yang sama seperti yang telah anda lakukan sebelumnya, maka anda akan mendapatkan hasil yang sama seperti hasil sebelumnya. Jika anda menginginkan hasil yang baru, lakukanlah cara yang berbeda. Albert Einstein pernah berkata “Kegilaan adalah ketika anda melakukan hal yang sama terus menerus, tetapi menginginkan hasil yang berbeda.”
Menjadi fleksibel akan membebaskan anda dari keterbatasan pola pikir dan perilaku yang sama dan pada akhirnya anda akan menjadi lebih sukses dalam menggapai tujuan anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar