24 Feb 2016

Belief

Belief (Disini kita sebut juga sebagai presupposition) adalah asumsi mengenai “dunia” kita atau latar belakang yang kita yakini.
Ada banyak belief yang telah menempati filter kita, sebagian besar adalah belief yang kita dapat berdasarkan pengalaman, sosialisasi, yang di tanamkan oleh orang tua, keluarga dan lain lain.
Berikut ini adalah garis besar dari belief :


•    Diambil untuk menciptakan kenyamanan. Keyakinan-keyakinan yang kita punya, ditanam oleh diri kita sendiri untuk untuk membuat kita nyaman. Positif atau negatif dari hasil kenyamanan yang diperoleh, tergantung dari nilai di belakang keyakinan tersebut.
•    Tidak sepenuhnya benar. Hanya karena kita percaya suatu hal benar, bukan berarti kondisi tersebut benar. Otak telah memerintahkan kita untuk percaya bahwa apa yang kita yakini benar.
•    Sering kali tidak dapat dimengerti.  Keyakinan didapat dari pengalaman kita atau dari nilai-nilai yang diajarkan kepada kita. Ada kalanya kita mendapatkan keyakian dengan tidak tahu asal dari keyakinan itu ada, apa maksud dari keyakinan tersebut dan mengapa kita harus menjalankannya.
•    Mengikuti suatu keputusan.  Dalam mengambil keputusan, kita membutuhkan semua sumber yang ada. Informasi-informasi, saran-saran, data-data dan yang paling penting adalah keyakinan kita dalam memutuskan.
•    Mewakili apa yang harus dilakukan. Keyakinan adalah kompas dan peta yang memandu kita menuju tujuan kita dan memberikan kita kepastian bahwa kita akan sampai di sana.
•    Dapat membatasi kita dalam memotivasi diri. Selama kita menggunakannya secara efektif, maka keyakinan akan menjadi kekuatan yang sangat hebat untuk menciptakan hal-hal baik di sekitar kita. Sebaliknya, keyakinan juga dapat membatasi gerakan dan pikiran anda. Ini yang kita sebut dengan “limiting belief”.


Limiting Belief dapat di jabarkan sebagai berikut : Keyakinan yang memberi batasan pada diri anda sendiri untuk tidak melakukan yang terbaik yang anda miliki.
Limiting belief memberi anda tanda “Stop” bahkan sebelum anda memulai apapun. Limiting belief membuat anda tidak “ingin” mengeluarkan potensi anda atau area-area yang anda belum ketahui apakah anda berbakat di area tersebut atau tidak. Limiting belief tidak memberi anda kesempatan untuk berkembang menjadi lebih baik. Hal-hal yang membuat anda takut melangkah, hal-hal yang memberi anda “alasan” untuk tidak maju melangkah, hal-hal yang akan membuat anda makin terpuruk, itulah limiting belief.
Berikut ini adalah beberapa kata yang dapat menjerumuskan anda ke dalam limiting belief.
•    Melibatkan kosa kata “tapi”
“Saya mau melakukan itu, tapi…” Dengan adanya kata “tapi” kita memberikan alasan terhadap diri kita sendiri untuk tidak melakukannya. Kata “tapi” memberi rasa nyaman dengan tidak melakukannya, walaupun hasilnya akan membuat kita menjadi lemah. Melebarkan jurang antara anda dengan sukses. Kata tapi juga menegasikan kata di depannya, menjadi tidak berarti.
•    Mengandung kosa kata “harus – selalu”
“Saya selalu mengacaukan segalanya..”. Dengan adanya kata selalu di kalimat tersebut, dalam pikiran bawah sadar kita akan tertanam bahwa kita tidak dapat melakukan apa-apa. Kalaupun kita akhirnya melakukannya, maka yang terjadi adalah kekacauan. Kata “harus”  atau “selalu” menghilangkan alternatif-alternatif yang mungkin muncul di saat kita membutuhkannya. Secara tidak sadar menutup pemikiran kita akan alternatif solusi.
•    Menempatan si pembicara menjadi akibat.
“Dia selalu membuat saya..” . Kalimat tersebut menghilangkan rasa tanggung jawab pada diri kita dan menjadi pasif. Dalam hal ini, Obyek selalu mendahului pembicara. Kita akan menjadi efek dari orang lain. Keyakinan ini membuat kita berpikir bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain atau kita menjadi seperti ini karena orang lain.

Keyakinan-keyakinan kita di bentuk oleh nilai-nilai yang  kita dapat selama perjalanan kita. Baik atau buruknya nilai yang kita ambil/tanamkan dalam diri akan menentukan kelak, akan memiliki empowering belief atau limiting belief kita nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar